Banyak
sekali isu-isu dan perdebatan mengenai
protein dan suplemen fitness amino berbahaya bagi tubuh atau apakah misalnya dapat
menyebabkan gagal ginjal, maka saya menulis artikel ini untuk mengklarifikasi
tulisan mengenai hal tersebut yang telah beredar di media cetak.
Perlu
diketahui, protein adalah bahan baku utama pembentukan sel-sel tubuh manusia.
Protein sangat penting bagi tubuh kita, dan jumlahnya adalah nomor dua
terbanyak dalam tubuh setelah air. Bahkan antibodi tubuh untuk melawan semua
penyakit juga terbuat dari protein. Semua enzim pencernaan dan berbagai hormon
dalam tubuh kita semua terbuat dari protein. Tetapi masih banyak sekali orang
yang kurang memahami dan menyalah artikan masalah protein ini.
Protein
adalah salah satu substansi yang terdapat di dalam tubuh manusia. Protein
terdiri dari banyak sub unit yang dinamakan asam-asam amino. Sebanyak 9 jenis
asam amino tersebut dikategorikan esensial dan kita butuh mengkonsumsinya
setiap hari karena tidak diproduksi oleh tubuh. Sementara 11 jenis yang lain
bisa diproduksi oleh tubuh kita sendiri.
Seperti
yang ditulis di media cetak beberapa hari yang lalu, seseorang membutuhkan
protein sekitar 1 sampai 1,5 kali berat tubuh kita.
Suplementasi
amino hanya berkisar antara 1-2 gram per butirnya. Artinya, diperlukan sekitar
30-45 butir suplemen amino cuma untuk memenuhi kebutuhan protein harian saja
tanpa melewati ambang batas kebutuhan. Daging sapi sebanyak 100 gram mengandung
protein sekitar 18-19 gram. Jadi butuh lebih dari 300 gram daging sapi untuk
membuat kita memenuhi kebutuhan protein sehari-hari. Faktanya, pola makan
kebanyakan orang Indonesia sangat jarang dalam kondisi kelebihan protein.
Ahli
nutrisi Delia A. Hammock, MS., R.D. dalam artikelnya di buku TOTAL NUTRITION:
The Only Guide You'll Ever Need mengatakan bahwa tidak pernah dapat dibuktikan
bahwa kelebihan protein dapat menyebabkan gagal ginjal. Tetapi kelebihan
protein dapat membebani kerja ginjal yang dalam kondisi sudah sakit sebelumnya
karena penyakit. Bagi orang yang mengalami gangguan ginjal, dokter bahkan
mengawasi konsumsi protein baik dalam bentuk daging, ayam, susu, dan lain-lain.
Sedangkan kondisi kelebihan konsumsi protein sama sekali tidak menjadi masalah
bagi orang normal dan tidak akan menyebabkan terjadinya penyakit gagal ginjal.
Seperti
halnya orang yang terkena diabetes maka akan disarankan untuk berhati-hati
dalam memilih sumber karbohidratnya, seperti sebaiknya menghindari makan nasi
(diganti dengan beras merah). Namun tentunya kita tidak lantas bisa
menyimpulkan misalnya: "Jangan makan nasi terlalu banyak, nanti akan
terkena diabetes!" Justru menurut pendapat saya pribadi, merokok jauh
lebih berbahaya daripada mengkonsumsi protein yang cukup untuk keperluan tubuh
kita sehari-hari. Bahkan di kotak bungkus rokok pun sudah tertulis jelas bahwa
merokok dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan, tetapi kenapa tidak pernah
diekspos lebih serius?
Kesimpulan
yang dapat kita tarik dari hal ini adalah bahwa protein terbuat dari asam
amino, dan suplementasi atau adanya konsumsi tambahan protein dan amino sangat
aman bagi tubuh kita. Suplementasi protein dan amino tidak dapat menyebabkan
gagal ginjal dan juga tidak pernah ada percobaan yang berhasil membuktikan
bahwa protein berbahaya bagi ginjal. Bahkan protein yang cukup sangat
dibutuhkan bagi kita untuk kerja dan metabolisme tubuh secara optimal dan
mempertahankan kesehatan tubuh, apalagi untuk orang-orang yang melakukan
aktifitas diatas normal seperti mereka yang melakukan latihan fitnes dan
olahraga ketahanan tubuh lainnya.
Tetap
berolahraga dan berpikir kritis demi kesehatan tubuh Anda. Salam
0 komentar:
Posting Komentar